Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kepercayaan Diri pada Remaja di SMAS Plus Guna Cipta Kabupaten Sumedang

Masalah-masalah yang di alami remaja salah satunya yaitu harga diri rendah. Di Indonesia prevalensi remaja yang mengalami harga diri rendah sebanyak 35% dari seluruh remaja dengan usia 15 tahun keatas mencapai sekitar 14 juta orang (6%) dari jumlah penduduk Indonesia. Hal ini dapat memiliki dampak jangka panjang pada kepercayaan diri mereka secara keseluruhan dan kepuasan hidup (Dove, 2017). Sailaih saitu permaisailaihain yaing bainyaik diraisaikain dain diailaimi oleh remaja berdampak pada kepercaiyaani diri. Faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri salah satunya yaitu pola asuh orang tua. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan pola asuh orang tua dengan kepercayaan diri pada remaja di SMAS Plus Guna Cipta Kabupaten Sumedang. Metode : Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dan sampel dalam penelitian ini siswa SMAS Plus guna cipta sebanyak 88 dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data menggunakan Parenting Styles
and Dimensions Questionnaire (PSDQ) dan The Test of Self-Confidemt (TSC). Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dengan hasil pola asuh demokratis 86 responden (97,7%) dengan kepercayaan diri sedang 62 responden (70,5%) dan bivariate dengan uji Chi-square nilai α < 0,05. dengan hasil nilai pvalue sebesar p = 0,000 yang berarti terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan kepercayaan diri pada remaja di SMAS Plus guna cipta sumedang. Diskusi : peran orang tua sangat berpengaruh untuk perkembangan psikologis,
remaja akan memiliki kepercayaan diri yang baik jika orang tua memberikan pola asuh yang sesuai. Saran : Dapat mengukur pola asuh dengan karakteristik demografi dan faktor lain yang mempengaruhi kepercayaan diri remaja.

Kata kunci : Kepercayaan diri, Pola asuh, Remaja
Referensi : 21 Jurnal (2019-2024), 8 Buku (2014-2023), 3 Website (2017-2023)