Gambaran Tingkat Nyeri pada Pasien Pasca Sectio Caesarea Anestesi Spinal di Instalasi Bedah Sentral RSUD Arjawinangun Cirebon

Nyeri pasca pembedahan sectio caesarea dapat dirasakan setelah efek anestesi spinal sudah mulai hilang. Penatalaksanaan nyeri post operasi bisa dilakukan dengan terapi non farmakologi dan secara farmakolgi dengan pemberian obat analgeti melalui intravena. Namun respon individu terhadap presepsi nyeri bisa berbeda-beda ntuk menentukan waktu dan penatalaksanaan nyeri yang tepat maka penting untuk dilakukan pengkajian tingkat nyeri pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat nyeri pasien yang dilakukan section caesarea pasca anestesi spinal pada periode awal yang di lakukan di instalasi bedah sentral RSUD Arjawinangun Cirebon. Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif deskriptif desain Cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu semua pasien yang menjalani tindakan operasi sectio caesarea dengan spinal anestesi. Teknik pengambilan sampel yaitu non probabilitas dengan total sampling sebanyak 35 responden. Instrument penelitian ini menggunakan VAS (Visual Analog Scale). Penelitian ini telah dinyatakan layak etik oleh komisi etik RSUD Arjawinangun Cirebon. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian didapatkan distribusi tingkat nyeri pasien pada usia 20-30 tahun hampir setengahnya (25,8%) dengan skala nyeri 2 yang dikategorikan mengalami nyeri ringan. Faktor yang mempengaruhi tingkat nyeri ringan pada pasien dengan spinal anestesi dikarenakan efek spinal anestesi masih berlangsung hingga 2-6 jam. Untuk itu penting dilakukan pengkajian tingkat nyeri pasien setelah post sectio ceasarea untuk dapat menentukan waktu dan tatalaksana penanganan nyeri yang tepat. Disarankan untuk dapat melakukan pengkajian tingkat nyeri pasien setelah post sectio ceasarea untuk dapat menentukan waktu dan tatalaksana penanganan nyeri yang tepat.

Kata kunci: Anestesi spinal, Nyeri, sectio caesarea