Gambaran Pola Pemberian Makan Stunting di Desa Narawit Kecamatan Cicalengka

Stunting adalah keadaan tubuh yang pendek yang didasarkan pada indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan ambang batas score < -2 SD (Olsa,dkk 2018). Studi pendahuluan yang dilakukan Puskesmas Sawahlega adalah puskesmas di wilayah kabupaten Bandung dengan angka kejadian stunting tertinggi.Hasil laporan penimbangan tahun 2019 puskesmas sawah lega prevalensi balita sangat pendek 150 kasus terjadi peningkatan kasus stunting yang cukup signifikan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola pemberian makan balita stunting di desa narawita berdasarkan frekuensi makan, jenis makan, dan jumlah takaran makan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriftif dengan populasi penelitian adalah ibu yang memiliki balita stunting. Sampel berjumlah 24 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu pola pemberian makan. Data diperoleh dari hasil wawancara pola pemberian makan.Hasil penelitian menunjukan pola pemberian makan berdasarkan frekuensi makan yaitu responden kategori tepat (16,7%) dan tidak tepat (83,3%). Pola makan berdasarkan jenis makanan yaitu responden tepat (25%), tidak tepat ( 75%). Pola pemberian makan berdasarkan jumlah takaran makan, yaitu tepat (16,7%) tidak tepat (83,3%).
Kesimpulan pada penelitian ini menunjukan bahwa pola pemberian makan di desa Narawita sebagian besar dengan hasil tidak tepat. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dan diharapkan petugas pelayanan kesehatan dapat memberikan edukasi dan motivasi untuk pemberian pola makan pada balita.

Kata kunci : Stunting, pola pemberian makan Daftar Pustaka : 2 buku, 14 jurnal ( 2011-2020)