Hubungan Lingkungan Kerja dengan Kejadian Burnout pada Tenaga Kesehatan di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUD Sumedang

Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor munculnya burnout pada tenaga kesehatan, yaitu pada kondisi lingkungan kerja yang kurang baik. Ketidaksesuaian antara apa yang diharapkan tenaga kesehatan dengan apa yang diberikan rumah sakit, seperti kurang optimalnya fasilitas yang diberikan untuk bekerja merupakan suatu kondisi lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi munculnya burnout. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu menganalisis hubungan lingkungan kerja dengan kejadian burnout pada tenaga kesehatan. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif analitik korelasi, dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 38 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling didapatkan sampel 38 tenaga kesehatan yaitu, penata anestesi dan perawat bedah. Alat pengukuran data yang digunakan adalah lembar kuesioner lingkungan kerja yang dilakukan uji validitas menggunakan pearson product moment, dengan membandingkan r hitung dengan r tabel, didapatkan 22 pertanyaan pada lingkungan kerja valid dengan Cronbach alpha 0.905. Sedangkan kuesioner burnout dari Maslach Burnout Inventory (MBI). Uji normalitas dilakukan untuk menentukan uji analisa data dan pengkategori variabel penelitian. Didapatkan data tidak normal sehingga, analisa univariat menggunakan nilai cut of point median dan analisa bivariat menggunakan analisa non parametrik rank spearman. Hasil penelitian didapatkan dari 38 tenaga kesehatan, pada lingkungan kerja sebagian besar (55.3%) berada pada kategori baik, sedangkan sebagian kecil (44.7%) tenaga kesehatan berada pada kategori kurang baik. Pada kejadian burnout sebagian besar (60.5%) berada pada kategori ringan, sedangkan sebagian kecil (39.5%) tenaga kesehatan mengalami kejadian burnout pada kategori berat. Hasil uji analis menggunakan rank spearman didapatkan p value 0.001 < 0.05, maka artinya terdapat hubungan antara lingkungan kerja dengan kejadian burnout, dengan tingkat keeratan hubungan 0.515 berada pada tingkat hubungan yang sedang. Bagi tenaga kesehatan kesehatan untuk mengatasi gejala burnout dengan cara melakukan hal-hal positif untuk mengembalikan semangat kerja dan kelelahan yang dialami dan bagi rumah sakit untuk menambah tenaga kesehata di ruang operasi untuk menekan kelelahan

Kata Kunci: Burnout, Instalasi Bedah Sentral, Lingkungan Kerja, MaslachBurnout Inventory.