Hubungan Stres Kerja,Efikasi Diri ,dan Ketertarikatan Kerja dengan Kejadian Burnout pada Perawat di RSUD Majalaya

Rumah sakit umum daerah Majalaya merupakan salah satu rumah sakit dengan kasus kejadian burnout pada perawat yang cukup tinggi, burnout dapat berdampak pada penurunan kinerja perawat pada saat memberikan pelayanan. Tingginya kejadian burnout pada perawat ini dapat dikarenakan tingkat stres kerja dan faktor individual seperti efikasi diri,dan sikap di tempat kerja atau keterikatan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres kerja, efikasi diri, dan keterikatan kerja dengan kerjadian
burnout pada perawat di rumah sakit umum daerah Majalaya tahun 2024.Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional.Penentuan sampel menggunakan teknik
proportional random sampling dengan sampel sebanyak 66 perawat rawat inap.Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner lembar ceklis. Data
analisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar perawat memiliki burnout, stres kerja, dan keterikatan kerja yang tinggi serta sebagian
perawat memiliki efikasi tinggi sedangkan sebagian perawat lainnya memiliki efikasi rendah.Serta adanya hubungan signifikan stres kerja dengan burnout dengan nilai p-value
0,009 (≤0,05) dan adanya hubungan signifikan efikasi diri dengan burnout dengan nilai p-value 0,047 (≤0,05). Sedangkan pada variabel independen keterikatan kerja,
menunjukan hasil tidak terdapat hubungan signifikan antara keterikatan kerja dengan burnout dengan nilai p-value 0,121 (≥0,05) pada perawat di rumah sakit umum daerah
Majalaya. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan kejadian burnout pada perawat yaitu dengan melakukan pelatihan manajeman stress dan peningkatan efikasi diri sebagai salah satu upaya penurunan tingkat kejadian burnout.

Kata Kunci : Perawat, Burnout, Stres Kerja, Efikasi Diri, Keterikatan Kerja