Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi dengan Komplikasi Rawat Jalan di Salah satu Rumah sakit Kota Bandung

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit tidak menular dengan kondisi peningkatan tekanan darah pada arteri yang dijuluki sebagai The Silent Killer, dengan nilai tekanan darah sistolik mencapai sampai ≥ 140 mmHg dan
diastolik ≥ 90 mmHg. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil, rasionalitas dan efektivitas penggunaan obat antihipertensi. Metode yang digunakan pada penelitian adalah observasional dengan metode deskriptif dan
pengambilan data dilakukan secara retrospektif selama periode Oktober-Desember 2023. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan instrumen
penelitian rekam medis dan jumlah pasien sebanyak 87 pasien. Hasil penelitian profil penggunaan obat antihipertensi yang digunakan terbanyak pada terapi
tunggal adalah amlodipin (63%), ramipril (16%), dan candesartan (13%), sedangkan terapi kombinasi adalah
amlodipin+ramipril (25%), amlodipin+candesartan (6%), dan amlodipin+bisoprolol (5%). Berdasarkan evaluasi rasionalitas penggunaan obat antihipertensi ketepatan indikasi adalah 100%, ketepatan dosis 99%, dan ketepatan obat 98%. Efektivitas penggunaan obat antihipertensi secara tunggal dan kombinasi memiliki mekanisme kerja yang sama
dalam menurunkan tekanan darah sistolik, sedangkan tekanan darah diastolik lebih baik diberikan terapi tunggal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan
terapi tunggal yang paling banyak digunakan adalah amlodipin dan terapi kombinasi amlodipin+ramipril merupakan terapi yang paling umum. Evaluasi menunjukkan adanya ketidaktepatan dosis dan ketidaktepatan obat, serta efektivitas
terapi tunggal dan kombinasi dalam menurunkan tekanan darah sistolik hampir sama dan tekanan darah diastolik efektif diberikan terapi tunggal.

Kata kunci : Efektivitas, Hipertensi, Rasionalitas