Efektivitas Olahan Buah Pepaya terhadap Peningkatan Nafsu Makan Balita di Posyandu Merpati Kelurahan Sukarindik Kota Tasikmalaya

Data Survey Status Gizi Nasional tahun 2022, prevalensi stunting di
Indonesia diangka 21,6%. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya
yaitu 24,4%, target prevalensi stunting nasional pada tahun 2024 turun hingga 14%,
standar WHO terkait prevalensi stunting harus diangka kurang dari 20%. Buah
pepaya mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan memiliki
kemampuan mempercepat proses pencernaan. Papain dapat membantu proses
pencernaan makanan yang lebih baik, dengan cara ini sistem kekbalan tubuh dapat
ditingkatkan. Buah pepaya juga kaya akan vitamin B kompleks yang dapat
meingkatkan laju reaksi metabolisme tubuh, merangsang hipotalamus untuk
meningkatkan nafsu makan dan menyokong pertumbuhan. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui efektivitas olahan buah pepaya terhadap peningkatan nafsu
makan balita di Posyandu Merpati Kelurahan Sukarindik Kota Tasikmalaya. Jenis
penelitian ini quasy experiment yang bersifat one group pretest posttest without
control. Populasi balita yang mengalami penurunan nafsu makan dan gizi kurang
di Posyandu Merpati Kelurahan Sukarindik Kota Tasikmalaya, dengan sampel
sebanyak 10 orang. Setelah dilakukan pemberian olahan buah pepaya terdapat
perbedaan mean sebesar 9,9 dengan standar deviasi 4.881. hasil uji statistik
menunjukkan pemberian olahan buah pepaya efektif terhadap peningkatan nafsu
makan balita. Olahan buah pepaya yang diberikan 100 gram setiap hari selama 14
hari. Olahan buah pepaya diharapkan dapat bermanfaat sebagai alternatif terapi non
farmakologis untuk meningkatkan nafsu makan balita karena disajikan dengan
bentuk yang menarik sehingga balita tertarik untuk mengonsumsi olahan buah
pepaya sebagai salah satu multivitamin yang memiliki banyak manfaat.
Kata Kunci: Pepaya, Nafsu Makan, Balita
xv