Hubungan Resiliensi dengan Kesepian pada Lansia di BPSTW Ciparay

Persentase lansia di Indonesia sendiri yang mengalami kesepian ringan sebanyak 69%, kesepian sedang 11%, kesepian berat 2%, Kesepian adalah masalah yang paling umum dan paling sering dialami oleh lansia dengan perasaan
tersisihkan,terpencil dari orang lain karena merasa berbeda dengan orang lain. lansia memerlukan kekuatan dan kemampuan beradaptasi untuk menghadapi kondisi sulit atau tidak menyenangkan yang mungkin dialaminya,cara mengatasi
berbagai masalah yang di alami oleh lansia salah satunya adalah dengan resiliensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan resiliensi dengan kesepian pada lansia di BPSTW Ciparay. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi lansia di BPSTW Ciparay berjumlah 150 lansia, sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 lansia menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan UCLA Loneliness Scale dan CD-RISC. Analisis univariat menggunakan rumus distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan Rank Spearman. Hasil penelitian didapatkan kesepian sedang dengan presentase 50% dan resiliensi rendah sebanyak 47,9% berdistribusi normal ≥ 0,05 didapatkan hasil nilai p-value 0,000 dapat disimpulkan (sig < 0,05) dengan cc 0,709. Sehingga terdapat hubungan resiliensi dengan kesepian pada lansia di BPSTW Ciparay. Ini terjadi karena lansia yang memiliki resiliensi tinggi
mengalami kesepian rendahs. Saran untuk penelitian selanjutnya bisa diteliti terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kesepian, untuk panti werdha memperbanyak
program kegiatan yang sesuai dengan kemampuan untuk mengurangi rasa kesepian pada lansia dan untuk meningkatkan resiliensi pada lansia.

Kata kunci : Kesepian, Lansia, Resiliensi
Referensi : 9 Buku (2013-2024), 28 Jurnal (2015-2024), 3 website (2021-2023)