Hubungan Beban Kerja Terhadap Kejadian Low Back Pain Pada Perawat Kamar Operasi di Instalasi Pelayanan Bedah RSUD dr. Slamet Garut

Latar Belakang : Menurut data dari WHO tahun 2022, gangguan muskuloskeletal
memengaruhi sekitar 1,71 miliar penduduk dunia. Di antara berbagai kondisi
tersebut, nyeri punggung bawah (low back pain/LBP) menjadi masalah kesehatan
ketiga yang paling umum setelah osteoartritis dan rematik, dengan jumlah penderita
mencapai 17,3 juta jiwa pada tahun 2022.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi hubungan antara beban kerja dengan kejadian nyeri punggung bawah
pada perawat yang bekerja di ruang operasi Instalasi Pelayanan Bedah RSUD dr.
Slamet Garut. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif
analitik dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Jumlah partisipan
dalam penelitian ini sebanyak 97 orang, yang dipilih melalui teknik purposive
sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Dari 97
perawat yang menjadi responden, mayoritas mengalami beban kerja yang tinggi,
yaitu sebanyak 94 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 21 orang (21,6%)
mengeluhkan nyeri punggung bawah berat, 53 orang (51,5%) mengeluhkan nyeri
sedang, dan 23 orang tidak mengalami keluhan nyeri. Hasil analisis statistik
menunjukkan nilai p = 0,004, yang mengindikasikan adanya hubungan signifikan
antara tingkat beban kerja dengan kejadian nyeri punggung bawah pada perawat di
ruang bedah RSUD dr Slamet Garut. Saran: Pihak manajemen disarankan untuk
lebih memperhatikan pembagian beban kerja perawat, antara lain dengan
memberikan kesempatan pelatihan yang mendukung pelaksanaan tugas
keperawatan secara optimal, menyediakan waktu istirahat yang memadai, serta
memberikan insentif yang proporsional.
Kata Kunci: Beban kerja perawat, Low back pain