Analisis Shift Kerja yang dapat Berdampak pada Kelelahan Kerja Tenaga Kesehatan di Instalasi Bedah Sentral RSUD DR. Soekardjo Tasikmalaya

Shif Shift kerja merupakan sistem pengaturan jam kerja yang diberlakukan oleh pihak rumah sakit untuk menunjang pelayanan selama 24 jam, khususnya di instalasi bedah sentral. Pelaksanaan shift kerja yang tidak teratur, durasi shift yang panjang dan kurangnya jumlah tenaga kesehatan, dapat menyebabkan kelelahan kerja yang berdampak negatif terhadap tenaga kesehatan dan keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis shift kerja tenaga kesehatan di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah 40 orang terdiri dari penata anestesi dan perawat bedah. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner shift kerja berdasarkan indikator durasi shift, jumlah tenaga, rotasi shift, waktu istirahat, hari libur, dan keteraturan jadwal dan telah dilakukan uji validitas dengan expert judgement. Analisa data menggunakan analisa univariat dengan distribusi frekuensi. Etik penelitian dengan nomor 029/09.KEPK/UBK/IV/2025. Hasil penelitian menunjukan bahwa shift kerja pada penata anestesi dalam kategori tidak efektif yaitu sebagian besar 9 orang (69.2%), dan perawat bedah dalam kategori tidak efektif yaitu sebagian besar 20 orang (74.1%), hasil analisis menunjukan bahwa jumlah tenaga yang terbatas durasi shift panjang dan waktu istirahat dapat berdampak pada kelelahan tenaga kesehatan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pihak rumah sakit dalam mengevaluasi dan mengelola shift kerja yang lebih efektif.

Kata kunci: kelelahan kerja, penata anestesi, perawat bedah, rotasi kerja, shift kerja