Hubungan Self Esteem dan Social Comparison dengan Body Dissatisfaction pada Remaja Putri Penggunaan Tiktok di SMA KP 3 Paseh

Remaja putri pengguna TikTok dapat mengalami body dissatisfaction dikarenakan rendahnya self esteem dan tingginya social comparison yang dipicu oleh eksposur terhadap konten-konten yang menampilkan standar kecantikan
tertentu, sehingga mereka sering membandingkan penampilan diri mereka dengan orang lain dan merasa tidak puas dengan tubuh mereka sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan self esteem dan social comparison dengan
body dissatisfaction pada remaja putri pengguna TikTok di SMA KP 3 Paseh. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan metode korelasional. Instrumen penelitian yang digunakan Rosernberg Self Esteem Scale (RSES), The
Multidimensional Body Self Relation Qustionnaire-Appearance Scale (MBSRQ- AS), dan Physical Appearance Comparison Scale-Revised (PACS-R). Populasi penelitian sebanyak 184 siswi dengan sampel 126 siswi di SMA KP 3 Paseh serta menggunakan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling.Analisis data dengan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji korelasi rank spearman. Hasil penelitian didapatkan self esteem sedang (62.7%), social comparison sedang (78.6%), body dissatisfaction sedang (73.8%). Hasil uji korelasi rank spearman self esteem dan body dissatisfaction diperoleh nilai ρ-value 0.030 (�<0.05) dengan koefisien korelasi sebesar 0.194. Adapun hasil uji korelasi rank spearman social comparison dan body dissatisfaction diperoleh nilai ρ-value 0.026 (�<0.05) dengan koefisien korelasi 0.199. Hasil penelitian dapat dikatakan secara signifikan ada hubungan self esteem dan social comparison dengan body dissatisfaction pada remaja putri pengguna TikTok di SMA KP 3 Paseh. Berdasarkan hasil penelitian, maka disarankan bagi
remaja putri pengguna TikTok yang memiliki self esteem, social comparison dan body dissatisfaction yang sedang dan rendah untuk dapat menggunakan TikTok dengan lebih positif contohnya, sebagai sarana informasi untuk pengetahuan atau
sarana komunikasi. Selain itu, diharapkan agar dapat lebih menghargai dan mencintai tubuhnya dan melihat kelebihan yang mereka miliki dibandingkan kekurangan yang ada dan tidak berfokus pada standar kecantikan, karena setiap individu unik dan cantik dengan caranya sendiri sehingga tidak ada standar yang dapat menentukan apakah individu menarik atau tidak.

Kata Kunci : Body Dissatisfaction, Pengguna TikTok, Remaja Putri, Social Comparisson, Self Esteem
Referensi: 8 Buku (2017-2022), 52 Jurnal (2016-2024)