Hubungan Kemandirian Anak Retardasi Mental Sedang dengan Kecemasan Orangtua pada Anak Usia Sekolah (6-12 Tahun) di SLB YKS 1 Majalaya

Retardasi mental adalah gangguan perkembangan kognitif di bawah normal yang ditandai dengan adanya gangguan kemandirian, dampak dari gangguan tersebut memicu masalah psikologis pada orang tua yaitu gangguan kecemasan.
Penyandang retardasi mental di Bandung pada tahun 2021 sebanyak 3% dari 4.346.000 jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemandirian anak retardasi mental sedang dengan kecemasan orang tua pada anak usia sekolah
(6-12 tahun) di SLB YKS 1Majalaya. Metode penelitian yang digunakan ialah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel ialah orang tua dengan anak retardasi mental sedang berjumlah 53 orang di SLB YKS I Majalaya dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Instrumen yang digunakan ialah kemandirian anak retardasi mental dan STAI.
Analisis bivariat menggunakan Kendall’s Tau b. Berdasarkan hasil penelitian hampir setengahnya dari anak Rretardasi
mental sedang memiliki tingkat kemandirian rendah, hampir setengahnya dari orang tua yang memiliki anak retardasi mental sedang mengalami tingkat kecemasan sedang, terdapat hubungan antara kemandirian anak retardasi mental sedang dengan kecemasan orang tua pada anak usia sekolah (6-12 tahun) di SLB YKS 1 Majalaya dengan nilai p-value 0,019, artinya kemandirian anak retardasi mental dapat menyebabkan kecemasan bagi orang tua sehingga disarankan bagi pihak SLB untuk meningkatkan kemandirian anak RM sedang dengan
meningkatkan terapi okupasi.

Kata kunci : Kecemasan orang tua, Kemandirian anak retardasi mental sedang, Retardasi mental sedang
Sumber : 35 jurnal (2015-2022), 2 Buku (2013), 2Website (2015-2022)