Hubungan Derajat Pruritus Uremik dengan Kualitas Tidur pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisis di RSUD Al-Ihsan

Indonesia termasuk negara dengan pasien hemodialisis aktif yang cukup tinggi, yaitu sebesar 132.142 orang. Salah satu dampak hemodialisis yaitu terjadinya pruritus uremik. Pasien yang mengalami pruritus uremik dapat berdampak kepada kualitas tidur pasien karena rasa gatal yang dialami pasien.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan derajat pruritus uremik dengan kualitas tidur pada pasien penyakit gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat. Metode penelitian menggunakan analisis korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian pasien yang aktif menjalankan hemodialisa di periode Januari-Maret sebanyak 115 orang, sampel sebanyak 54 orang, dengan tekhnik accidental sampling. Instrument pengukuran derajat pruritus dengan skala VAS, dan kuesioner kualitas tidur menggunakan PSQI. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariate spearman rank. Hasil penelitian diperoleh hampir sebagian responden (27.8%) dengan derajat pruritus sedang, hampir seluruh responden (77.8%) dengan kualitas tidur buruk. Hasil uji statistik diperoleh nilai -value 0.013 < α 0.05 artinya terdapat hubungan derajat pruritus uremik dengan kualitas tidur pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa
Barat. Adanya hubungan derajat pruritus uremik dengan kualitas tidur, sehingga disarankan tenaga kesehatan untuk meningkatkan upaya penyuluhan-penyuluhan tentang penatalaksanaan pruritus pada pasien yang menjalani hemodialisis, sehingga pasien dapat melakukan penatalaksanaan pruritus dengan baik, agar dapat memperoleh kualitas tidur yang baik.

Kata Kunci : Kualitas tidur, Pasien Hemodialisis, Pruritus Uremik
Kepustakaan : 13 buku (2014-2019), 1 website (2018), 20 jurnal (2016-2021)