Gambaran Tingkat Kecemasan pada Remaja Masa Sekolah Luring Era Pandemi di SMA Al Hadi Kota Bandung

Intruksi menteri dalam negeri (Inmendagri) no. 39 tahun 2021
menegaskan wilayah dengan status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 3 dan level 2 diperbolehkan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan kapasitas maksimal 50%, kegiatan belajar mengajar maksimal 2 jam, dan hanya ada 2 kali pertemuan dalam seminggu. Penelitian yang dilakukan di SMA Al Hadi didapatkan data yaitu jumlah siswa berjumlah 244 siswa. Pada saat
wawancara dengan 10 responden, 7 diantaranya mengatakan gelisah dan takut tertular saat melaksanakan pembelajaran luring di era pandemi 3 siswa lainnya mengatakan tidak mengalami hal tersebut. Kecemasan merupakan suatu perasaan yang berlebihan terhadap kondisi ketakutan, kegelisahan, bencana yang akan datang, kekhawatiran terhadap ancaman
nyata atau yang dirasakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Remaja Masa Sekolah Luring Era Pandemi di SMA Al Hadi Kota Bandung.
Jenis penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuntitatif dengan populasi sebanyak 151 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan pengumpulan data menggunakan kuisioner yang berjumlah 14 soal pertanyaan dilakukan secara online menggunakan link google form yang disebar ke setiap kelas. Analisa data yang digunakan univariat. Hasil yang didapat adalah kecemasan ringan 72 responden (48%), kecemasan sedang 17 responden (11%) dan kecemasan berat 62 responden (41%). Dapat disimpulkan bahwa remaja SMA Al Hadi mengalami tingkat kecemasan ringan. Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang tingkat
kecemasan pada remaja terhadap pembelajaran luring era pandemi. Diharapkan hasil penelitian ini menjadi bahan bacaan untuk memperoleh informasi tentang tingkat kecemasan pada remaja dalam pembelajaran luring era pandemi.

Kata Kunci: Kecemasan, Remaja, Sekolah Luring Era Pandemi