Gambaran Tingkat Nomophobia Pada Remaja SMA Al Hadi Kota Bandung

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia tahun 2018 mengatakan bahwa 90% pengguna internet adalah usia 15-19 tahun. Kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan pada smartphone, dapat menjadi masalah apabila digunakan secara
berlebihan salah satunya adalah nomophobia. Nomophobia adalah perasaan cemas yang dikarenakan tidak tersedianya perangkat seperti komputer atau komunikasi virtual. Jumlah pengidap nomophobia di Indonesia mengalami peningkatan yang
signifikan, pada tahun 2013 sekitar 75% dengan rentang usia 18-24 tahun dan tahun 2014 pengidap nomophobia sekitar 84% direntang waktu 19-24 tahun. Salah satu ciri
ciri nomophobia adalah selalu asik dengan smartphone untuk mengecek notifikasi, walaupun tidak ada dering yang berbunyi dan menggunakan smartphone setiap saat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat nomophobia
pada remaja di SMA Al hadi Kota Bandung. Jenis penelitian menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif dengan populasi sebanyak 162 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang berjumlah 20 soal pernyataan dilakukan secara offline menggunakan kertas yang disebar ke setiap kelas. Analisa data yang digunakan univariat. Hasil dari penelitian tentang tingkat nomophobia pada remaja di SMA Al Hadi sebagian besar dari responden sebanyak 80 orang (69,6%) mengalami nomophobia sedang, hampir setengah dari responden sebanyak 31 orang (27%) mengalami nomophobia berat, dan sebagian kecil dari responden sebanyak 4 orang (3,5%) mengalami nomophobia ringan. Dapat disimpulkan bahwa remaja SMA Al Hadi
mengalami tingkat nomophobia sedang. Disarankan untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang kontrol diri remaja terhadap penggunaan smartphone. Diharapkan sekolah melakukan kerjasama dengan orangtua untuk
mengontrol penggunaan smartphone.

Kata Kunci : Remaja, Nomophobia, Smartphone