Gambaran Pemberian Inhasi Aromaterapi Lemon dalam Penurunan Frekuensi dan Muntah pada Ibu Hamil di PUskesmas Ibun

Kehamilan merupakan suatu peristiwa alamiah yang terjadi pada perempuan. Rata- rata angka kejadian mual dan muntah pada tahun 2019 yaitu sebanyak 67,9%. Dimana angka kejadian ini terjadi pada ibu hamil primigravida dan multigravida. Mual dan muntah dalam bahasa medis disebut emesis. Emesis merupakan suatu keadaan mual yang kadang disertai muntah dengan jumlah frekuensi kurang dari 5 kali. Mual dan muntah disebabkan karena terjadinya peningkatan hormon HCG. Mual dan muntah bisa diatasi menggunakan terapi farmakologi maupun non- farmakologi, salah satu terapi non-farmakologi yaitu aromaterapi lemon. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan one group pre-test and post-test. Populasi yang digunakan yaitu sebanyak 30 ibu hamil yang mengalami mual dan muntah di Puskesmas Ibun Kabupaten Bandung tahun 2022 dan sampel yang digunakan adalah total sampling. Variabel pada penelitian ini yaitu inhalasi aromaterapi lemon untuk penurunan mual dan muntah pada ibu hamil. Data yang digunakan adalah data primer dengan melakukan wawancara menggunakan instrumen penelitian kuesioner PUQE-24. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian didapatkan bahwa frekuensi sebelum diberikan inhalasi aromaterapi lemon yaitu sebagian besar mengalami mual dan muntah ringan sebanyak 20 orang (66,7%) dan sesudah diberikan inhalasi aromaterapi lemon sebagian besar mengalami mual dan muntah ringan sebanyak 17 orang (56,7%). Rata-rata penurunan sebelum diberikan yaitu 6,37 dan sesudah diberikan yaitu 4,37. Sehingga terdapat penurunan sebelum dan sesudah diberikan inhalasi aromaterapi lemon. Saran bagi tenaga kesehatan untuk dapat memberikan edukasi mengenai pemberian terapi alternatif ini kepada ibu hamil yang melakukan pemeriksaan untuk mengatasi mual dan muntah tersebut.

Kata Kunci : Aromaterapi Lemon, Inhalasi, Mual, Muntah