Asuhan Keperawatan pada Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) dengan Resiko Pendarahan di Ruang Dahlia RSUD Majalaya

Latar belakang Kasus DHF meningkat delapan kali lipat dari 504,000 menjadi 4,2 juta. Apabila DHF tidak cepat teratasi menyebabkan penurunan trombosit, yang menyebabkan adanya resiko perdarahan. Hal ini memerlukan intervensi yang tepat.
Tujuan penelitian ini bagaimanakah asuhan keperawatan pada pasien Dengue Hemoragic Faver dengan resiko perdarahan. Method : Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus dilakukan
pada 2 pasien DHF yang mengalami masalah keperawatan Resiko perdarahan. Hasil. Asuhan Keperawatan dilakukan selama 3 hari pada pasien 1 dan 2 Hasil evaluasi pada pasien kedua pasien didapatkan masalah teratasi dengan kriteria hasil evaluasi pada pasien 2 setelah di lakukan tindakan keperawatan berupa pemberian sari kurma jumlah trombosit pasien meningkat dari 39.00 ribu menjadi 225.000 ribu
waktu 3 hari pemberian sari kurma hasil pemberian sari kurma pada pasien ke 2 lebih meningkat di banding pasien 1. intervensi yang di lakukan pada pasien 1 dan 2 di berikan sari kurma 2 botol sekitar 800 cc di minum pada pagi dan sore hari bermanfaat untuk menaikan jumlah trombosit.
Diskusi. Pasien dengan masalah Keperawatan Resiko Pendarahan berhubungan dengan tromboaipenia tidak memiliki respon yang sama pada pasien DHF hal ini di pengaruhi oleh kondisi atau status kesehatan pasien sehingga perawat harus melakukan asuhan yang komprehensif untuk menangangani masalah keperawatan pada setiap pasien. Sehingga sebagai perawat perlu melakukan tindakan Asuhan Keperawatan pada setiap pasien DHF dengan Resiko pendarahan yang di mulai dari
pengkajian dan perumusan masalah sampai ke evaluasi, salah satu tindakan yang di berikan untuk mengatasi penurun trombosipenia adalah dengan cara pemberian sari
kurma.

Kata kunci : Asuhan keperawatan, Dengue Hemoragic Fever, Resiko pendarahan.