Analisis Efek Samping Kemoterapi Kanker Payudara di Cancer Center salah satu Rumah Sakit Swasta Kota Bandung

Penyakit kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia. Pengobatan kanker payudara menggunakan kemoterapi menjadi salah satu pilihan terapi pasien kanker payudara. Terapi kemoterapi menimbulkan
beberapa efek samping yang dialami penderita dikarenakan kemoterapi menghancurkan tidak hanya menargetkan sel kanker tetapi juga sel sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efek samping kemoterapi kanker
payudara, mengetahui pelaporan efek samping kemoterapi pasien ke tenaga kesehatan dan mengetahui hubungan antara karakteristik pasien dengan efek samping kemoterapi kanker payudara di Cancer Centre salah satu RS Swasta Kota
Bandung. Penelitian yang digunakan adalah metode non eksperimental kuantitatif deskriptif secara konkuren dengan survei penyebaran kuesioner kepada pasien
kanker payudara pada bulan Maret hingga April 2024. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 73 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek samping kemoterapi yang sering dialami penderita yaitu alopesia (100%), penurunan berat badan (84.9%), kelelahan (76.7%) kegelisahan (76.7%), dan mual muntah (72.6%). Dan hasil persentase pasien yang melaporkan efek samping ke tenaga medis sebanyak 68%, tenaga medis yang melakukan edukasi pelaporan efek samping sebanyak 79%, keluarga yang mendukung pasien pelaporan efek samping
sebanyak 69% dan terdapat pasien yang ragu untuk melaporkan efek samping sebanyak 41%. Berdasarkan uji statistik menggunakan Chi-square tidak terdapat hubungan antara umur, stadium dengan frekuensi efek samping kemoterapi
(p>0.05), terdapat hubungan siklus kemoterapi dengan frekuensi efek samping kemoterapi p:0.02. Studi ini menegaskan pentingnya dukungan medis dan keluarga dalam pelaporan efek samping, serta menunjukkan bahwa peningkatan siklus kemoterapi terkait dengan peningkatan kejadian efek samping

Kata kunci: Gambaran, Efek samping, Kemoterapi, Kanker payudara