Gambaran Penerapan Alat Pelindung Diri (APD) pada Penata Anestesi di Ruang Instalasi Bedah Sentral sebagai bentuk Implementasi Keselamatan Kerja di RSUD Sumedang

Keselamatan kerja di ruang Instalasi Bedah Sentral merupakan prioritas utama dalam praktik kesehatan, terutama bagi penata anastesi sebagai tenaga kesehatan yang bertugas di ruang operasi perlu dilindungi dari bahaya tersebut dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat sesuai SOP. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan APD pada penata anastesi di ruang Instalasi Bedah Sentral sebagai bentuk implementasi keselamatan kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui observasi langsung terhadap penggunaan APD oleh penata anastesi di ruang Instalasi Bedah Sentral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penata anestesi umumnya menggunakan APD yang sesuai dengan SOP yang berlaku seperti penutup kepala, masker, sarung tangan, gaun dan sandal tertutup. Namun, masih terdapat beberapa penata anastesi yang tidak menggunakan APD dengan tepat, seperti tidak menggunakan sarung tangan atau tidak menggunakan sandal tertutup sesuai SOP yang berlaku. Penggunaan APD penutup kepala, masker dan gaun sudah mencapai target (100%), akan tetapi penggunaan sarung tangan baru mencapai (92,6%) dan sandal tertutup (73,5%). Oleh karena itu, peningkatan penggunaan APD, edukasi berkelanjutan, dan penerapan kebijakkan yang tegas tentang penggunaan APD sangan diperlukan untuk meningkatkan keselamatan kerja di ruang operasi. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengelola rumah sakit dan pembuat kebijakan dalam merumuskan strategi yang lebih efektif untuk keselamatan kerja di lingkungan medis.

Kata Kunci : Alat Pelindung Diri, Instalasi Bedah Sentral, Keselamatan Kerja, Penata Anastesi.