Meilisa, Loudia (2022) Gambaran Pengobatan Gangguan Lambung di Salah Satu Klinik di Kota Bandung. Diploma thesis, Universitas Bhakti Kencana.
cover.pdf - Published Version
Download (192kB)
pengesahan.pdf - Published Version
Download (298kB)
pernyataan.pdf - Published Version
Download (318kB)
pengantar.pdf - Published Version
Download (296kB)
isi.pdf - Published Version
Download (315kB)
abstrak.pdf - Published Version
Download (186kB)
bab_1.pdf - Published Version
Download (297kB)
bab_2.pdf - Published Version
Download (387kB)
bab_3.pdf - Published Version
Download (181kB)
bab_4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (183kB)
bab_5.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (315kB)
bab_6.pdf - Published Version
Download (181kB)
pustaka.pdf - Published Version
Download (297kB)
lampiran.pdf - Published Version
Download (663kB)
Abstract
Gangguan lambung merupakan kondisi gangguan pada saluran pencernaan yang ditandai dengan nyeri atau rasa tidak nyaman di daerah ulu hati, serta disertai keluhan lain seperti perut kembung, mual, cepat kenyang, penurunan nafsu makan, dan sering bersendawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengobatan gangguan lambung di salah satu klinik di Kota Bandung. Penelitian ini bersifat non-analitik dengan pengumpulan data secara retrospektif terhadap resep pasien. Parameter yang diamati meliputi jenis kelamin, usia pasien, kombinasi obat, serta urutan obat gastritis yang paling sering diresepkan. Jumlah sampel yang dianalisis sebanyak 597 lembar resep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan jenis kelamin, pasien gangguan lambung lebih banyak berjenis kelamin perempuan sebesar 63,82% dibandingkan laki-laki sebesar 36,18%. Berdasarkan kelompok usia, persentase tertinggi terdapat pada usia 36–45 tahun sebesar 24,80%, diikuti usia 46–55 tahun sebesar 22,78%, usia 56–65 tahun sebesar 16,41%, usia 17–25 tahun sebesar 13,40%, usia 26–35 tahun sebesar 12,40%, dan usia ≥65 tahun sebesar 10,21%. Berdasarkan kombinasi obat yang diresepkan, kombinasi antasida dan ranitidin merupakan yang paling banyak digunakan sebesar 50,65%, diikuti kombinasi antasida dan omeprazole sebesar 28,67%, ranitidin dan antimetika sebesar 8,12%, antasida dan antimetika sebesar 3,90%, ranitidin dan omeprazole sebesar 3,57%, serta kombinasi antasida, ranitidin, dan antimetika sebesar 5,19%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa golongan antasida dan H₂ blocker merupakan obat yang paling banyak digunakan dalam pengobatan gangguan lambung di klinik tersebut.
Kata kunci: antasida, gastritis, klinik, ranitidin.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | B Farmasi > BB Teknologi Farmasetika Teknologi Farmasi B Farmasi > BE Farmakologi dan Farmasi Klinik |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Farmasi > D3 Farmasi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 30 Dec 2025 03:08 |
| Last Modified: | 30 Dec 2025 03:08 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2989 |
