Firnanda, Vira (2021) Gambaran Pengetahuan Masyarakat Pedesaan terhadap Swamedikasi Demam di Desa Srusuhjurutengah, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Diploma thesis, Universitas Bhakti Kencana.
cover.pdf - Published Version
Download (20kB)
pengesahan.pdf - Published Version
Download (78kB)
pengantar.pdf - Published Version
Download (120kB)
isi.pdf - Published Version
Download (187kB)
abstrak.pdf - Published Version
Download (68kB)
bab_1.pdf - Published Version
Download (234kB)
bab_2.pdf - Published Version
Download (233kB)
bab_3.pdf - Published Version
Download (63kB)
bab_4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (185kB)
bab_5.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (320kB)
bab_6.pdf - Published Version
Download (64kB)
pustaka.pdf - Published Version
Download (104kB)
lampiran.pdf - Published Version
Download (1MB)
Abstract
Swamedikasi merupakan upaya pengobatan dan perawatan sendiri untuk mengatasi penyakit dengan gejala ringan, salah satunya demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat pedesaan terhadap swamedikasi demam di Desa Srusuhjurutengah, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan deskriptif observasional menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan secara door to door dengan membagikan kuesioner kepada 65 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mendiagnosis demam dengan meletakkan tangan pada kening sebesar 69%, sedangkan 31% menggunakan termometer. Pemilihan obat demam paling banyak adalah obat generik dengan kandungan parasetamol tunggal sebesar 43%, dan sebanyak 65% responden memperoleh obat di apotek. Bentuk sediaan yang paling banyak digunakan adalah tablet sebesar 92% dan sirup sebesar 8%. Responden yang menggunakan sediaan sirup, sebanyak 60% mengonsumsi obat menggunakan sendok makan. Pada sediaan tablet, aturan pakai yang paling banyak digunakan adalah dua kali sehari sebesar 61%, dan 97% responden mengonsumsi tablet dengan cara ditelan. Seluruh responden (100%) yang mengalami demam selama tiga hari tanpa perbaikan memilih untuk memeriksakan diri ke dokter. Cara penyimpanan obat yang paling banyak dilakukan adalah menyimpan obat pada kemasan asli dan di dalam kotak obat sebesar 88%. Sebanyak 3% responden memiliki riwayat penyakit kronis berupa tukak lambung (maag) sebagai potensi kontraindikasi penggunaan obat demam. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden masih rendah, terutama pada aspek ketepatan diagnosis dan ketepatan dosis obat.
Kata kunci: swamedikasi, demam, pengetahuan.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | B Farmasi > BE Farmakologi dan Farmasi Klinik |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Farmasi > D3 Farmasi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 28 Dec 2025 11:49 |
| Last Modified: | 28 Dec 2025 11:49 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2940 |
