Hubungan antara Pengetahuan dan Sikap Mengenai Pranikah Pada Calon Pengantin di KUA Indihiang Kota Tasikmalaya

Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), satu dari Sembilan anak
perempuan di negara berkembang menikah di usia yang tergolong masih muda
yakni 15 tahun, di indonesia data pada tahun 2023 sebanyak 1.577.255 perempuan
berusia 16-19 menikah terutama di daerah pedesaan. Berbagai alasan mulai dari
kemiskinan hingga tradisi budaya melatarbelakangi pernikahan. Pernikahan usia
muda menjadi fenomena terulang dan tidak terjadi di pedesaan yang kebanyakan
oleh minimnya kesadaran dan budaya namun didaerah perkotaan secara tidak
langsung dipengaruhi oleh era model yang mereka tonton. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap mengenai pranikah
pada calon pengantin di KUA Indihiang Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian yang
digunakan adalah Analisis Korelasional dengan menggunakan desain
crossectional. Subjek penelitian adalah calon pengantin berjumlah 23 responden
dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling, metode pengumpulan
data menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Mann
Whitney. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan pada kategori baik
yaitu sebanyak 16 orang (69,6%). Dan sikap calon pengantin pranikah sebagian
besar berada pada kategori baik yaitu sebanyak 18 orang (78,3%). Setelah diolah
menggunakan uji Mann Whitney ternyata terdapat hubungan yang signifikan
antara pengetahuan dan sikap mengenai pranikah pada calon pengantin di KUA
Indihiang Kota Tasikmalaya dengan hasil p-value 0,001. Saran responden sudah
baik mengenai pranikah dan harus mempertahankan pengetahuan tersebut. Serta
diharapkan responden mempelajari dan berdiskusi dengan kelompok mengenai
materi pranikah yang memang tidak ada di dalam konseling.
Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, calon pengantin.