Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Ibu yang Memiliki Bayi BBLR di RSUD Majalaya

Di Indonesia tahun 2017 prevalensi BBLR di perkirakan mencapai 2.103 dari 18.948 bayi (11,1%) yang ditimbang dalam waktu 6-48 jam setelah melahirkan. Masalah utama pada ibu yang bayi BBLR yaitu memiliki rasa cemas yang berlebihan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan pada ibu yang memiliki bayi BBLR yaitu dukungan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu yang memiliki bayi BBLR Di RSUD Majalaya. Jenis penelitian yang digunakan yaitu desktriptif cross-sectional dengan populasi 90 selama 3 bulan (ibu yang memiliki bayi BBLR) dengan sampel 48 dan menggunakan tehnik accidental sampling. Instrumen yang digunakan yaitu menggunakan kuesioner dukungan keluarga yang sudah divaliditas dan kuesioner kecemasan HARS. Hasil analisa bivariat menggunakan spearman rank dan analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menujukan (54,2%) ibu yang memiliki bayi BBLR memiliki dukungan keluarga sedang (66,7%) ibu mengalami kecemasan berat, bahwa signifikansi 0,000 < 0,005 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecmasan ibu yang memiliki bayi BBLR di RSUD Majalaya. Terdapat dukungan keluarga sedang yang diakibatkan karena faktor ekonomi, jumlah keluarga, dan faktor lain yang mempengaruhi dukungan keluarga. Kecemasan berat pada ibu diakbatkan karena stressor post partum meningkat serta kondisi ibu yang memiliki bayi BBLR sehingga merasa cemas dengan kondisi bayinya. Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan perawat RSUD Majalaya perlu memberikan motivasi atau dukungan kepada ibu yang memeiliki bayi BBLR untuk mengetahui betapa pentingnya dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan khususnya pada ibu yang memiliki bayi BBLR.

KataKunci : BBLR, Dukungan Keluarga dan Kecemasan
DaftarPustaka : 9 Buku (2010-2019), 2 website (2013-2017), 10 Jurnal (2010-2018)