Yulianti, Susanti (2021) Pengaruh Intradialytic Streching Exercise terhadap Tingkat Restless Leg Syndrome Pasien yang Menjalani Hemodialisis di RSUD Kota Bandung. Other thesis, Universitas Bhakti Kencana.
Cover.pdf - Published Version
Download (21kB)
Lembar Pengesahan.pdf - Published Version
Download (130kB)
Lembar Persetujuan.pdf - Published Version
Download (162kB)
Pernyataan.pdf - Published Version
Download (47kB)
Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (104kB)
Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (27kB)
Abstrak.pdf - Published Version
Download (12kB)
Bab 1.pdf - Published Version
Download (59kB)
Bab 2.pdf - Published Version
Download (240kB)
Bab 3.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (156kB)
Bab 4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (71kB)
Bab 5.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (142kB)
Bab 6.pdf - Published Version
Download (37kB)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (179kB)
Lampiran.pdf - Published Version
Download (1MB)
Abstract
Perubahan yang timbul pada pasien penyakit ginjal kronis yang menjalani hemodialisis sebagai dampak dari penyakit tersebut adalah adanya perubahan psikologis dan klinis. Perubahan klinis salah satunya pasien akan mengalami
Restless leg syndrome (RLS). Adanya masalah RLS tersebut menyebabkan terjadinya penurunan kualitas hidup. Salah satu penanganan RLS adalah intradialytic streching exercise Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruhintradialytic streching exercise terhadap tingkat Restless leg syndrome pasien yang menjalani hemodialisis di RSUD Kota Bandung.
Desain penelitian berupa pre-eksprimen dengan rancangan yang digunakan adalah one group pre test and posttest design. Populasi sebanyak 57 orang, sampel yang digunakan sebanyak 15 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pemberian
kuesioner International Restless Leg Syndrome Scale. Intervensi dilakukan selama 30 menit dilakukan 3 kali dalam seminggu selama 2 minggu. Analisis data menggunakan analisis univariat berupa distribusi frekuensi dan analisis bivariat
berupa uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapatkan sebelum dilakukan Intradialytic Streching Exercise lebih dari setengahnya (66,7%) mengalami tingkat RLS parah, setelah
dilakukan Intradialytic Streching Exercise hampirsetengahnya (46,7%) mengalami tingkat RLS sedang dan Terdapat pengaruh intradialytic streching exercise terhadap tingkat RLS pasien yang menjalani hemodialisis (p-value 0,001 < 0,05). Intradialytic streching exercise bisa meningkatkan sirkulasi pada otot dan dopamine yang akan memfasilitasi penyediaan nutrisi ke sel dan memperbesar luas permukaan kapiler sehingga meningkatkan perpindahan urea dan toksin dari
jaringan ke vaskuler dan akhirnya keluhan berkurang. Saran bagi rumah sakit bisa menjadikan Intradialytic streching exercise sebagai salah satu intervensi dalam menangani masalah RLS.
Kata kunci : Hemodialisis, Intradialytic streching exercise Restless Leg Syndrome.
Daftar Pustaka : 41 Buku (tahun 2016-2019), 22 Jurnal (tahun 2015-2019)
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | A Keperawatan > AB Medikal Bedah |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Keperawatan > S1 Keperawatan |
| Depositing User: | S.IIP Rosy Rosytasary |
| Date Deposited: | 09 Dec 2025 08:44 |
| Last Modified: | 09 Dec 2025 08:44 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2320 |
