Literature Review: Hubungan Tingkat Stres dengan Hipertensi

Di Kota Bandung prevalensi hipertensi sebanyak 220.389 (8.6%) dari jumlah penduduk 1.776.454. Salah satu faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian hipertensi adalah tingkat stres, yaitu melalui aktivasi sistem saraf simpatis yang mengakibatkan naiknya tekanan darah secara intermiten. Untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan hipertensi melalui studi literature review. Menggunakan literature rivew dengan pendekatan systematic literature review, data dipeoleh dari google scholar, dan PubMed. Populasi sebanyak 1364 jurnal, dan sampel penelitian sebanyak 6 jurnal. Analisa data menggunakan tekhnik boolean dengan keyword bahasa indonesia “Stres” dan “Hipertensi” dan internasional “Stress” and “Hipertension” instrumen literature dengan JBI
Crossectional, penyajian data dengan Critical Appraisal. Berdasarakan 6 jurnal diperoleh sebanyak 5 jurnal dengan hasil penelitian nilai p < 0.05 yang berarti ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi yaitu hasil penelitian oleh Fanny, dkk (2020), ASfri, dkk (2019), Prisilia, dkk (2016), Saleh,dkk (2014), Annas (2017), dan 1 jurnal dengan hasil penelitian nilai p (1.000) > 0.05 oleh
Sariaman (2018), yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi. Stres yang dialami seseorang dapat menjadikan seseorang mengalami hipertensi, terlebih jika stres yang dialaminya secara berkepanjangan
atau dalam kurun waktu yang agak lama, disarankan agar klien menghidar atau mengurangi stres pada dirinya agar tidak terjadi peningkatan hipertensi terutama pada klien yang sudah memiliki riwayat hipertensi.

Kata Kunci : Stres, Hipertensi
Kepustakaan : 24 Buku (2010 – 2018), 8 Web site (2012-2019), 18 Jurnal (2010 -2019)