Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Perilaku Mahasiswa Sarjana Farmasi Tingkat Akhir Mengenai Gerd di Universitas Bhakti Kenca

GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) terjadi karena kondisi yang menghasilkan asam di lambung terjadi refluks berulang ke kerongkongan melebihi jumlah yang dibutuhkan. Menurut WHO, pada tahun 2019 kejadian gastritis termasuk GERD mencapai 1,8 – 2,1 juta orang pertahun, sedangkan menurut prevalensi GERD di Universitas Syiah Kuala dari 216 mahasiswa didapat 17,6% yang mengalami GERD. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan, perilaku serta hubungan pengetahuan dan perilaku mahasiswa sarjana farmasi tingkat akhir dalam penggunaan obat GERD di Universitas Bhakti Kencana pada bulan AprilMei 2023. Metode yang digunakan yaitu metode observasional dengan pengumpulan data yang digunakan berupa penyebaran link kuisioner. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu Total Sampling. Uji korelasi yang digunakan yaitu uji spearman. Hasil penelitian dari 156 responden terdapat 138 responden (88,46%) memiliki tingkat pengetahuan kategori tinggi dan
71 responden (45,51%) memiliki perilaku kategori sangat baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku responden dalam penggunaan obat
GERD dengan nilai signifikansi 0,005 < 0,05 dan memiliki nilai koefisien korelasi 0,222 artinya terdapat hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku responden dalam penggunaan obat GERD dengan berkorelasi lemah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku mahasiswa sarjana farmasi tinggi akhir dalam penggunaan obat GERD dengan korelasi lemah.

Kata Kunci: GERD, Pengetahuan, Perilaku