Gambaran Kenaikan Berat Badan Balita Setelah Penerapan Pijat Tuina di Wilayah Kerja Puskesmas Rusunawa Kota Bandung Tahun 2024

Berat badan merupakan salah satu indikator penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita. Berat badan yang cenderung kurang atau tidak sesuai dengan usia dapat berakibat pada perkembangan otak serta tumbuh
kembang balita. Di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan tahun 2017 ditinjau dari Pemantauan Status Gizi (PSG), yaitu sebesar 3,5% balita usia 0-23 bulan mengalami gizi buruk dan sebesar 11,3% merupakan persentase balita yang
mengalami gizi kurang. Berat badan kurang pada balita dapat diatasi dengan metode non farmokologi dengan Pijat Tui Na yang dapat meningkatkan nafsu makan dengan meningkatkan sirkulasi darah limpa dan pencernaan, yang lebih bertarget untuk menyelesaikan masalah berat badan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran kenaikan berat badan balita setelah penerapan pijat Tuina.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan one grouppretest postest. Populasi pada penelitian ini adalah balita yang memiliki berat badan kurang yang
ada di Wilayah Kerja Puskesmas Rusunawa Kota Bandungberjumlah 103 balita. Pengambilan sampel dilakukan dengan Accidental sampling dengan jumlah 31 balita. Penelitan ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2024. Pengumpulan data penelitian menggunakan lembar observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat kenaikan berat badan balita setelah dilakukan Pijat Tui Na sebanyak 23 balita.

Kata Kunci : Berat Badan Blita,Pijat Tui Na