Fazila, Ella (2023) Aktivitas Antidiabetes Kombinasi Ekstrak Etanol Herba Bandotan (Ageratum conyzoides) dan Sambung Nyawa (Gynura procumbens) Pada Model Tikus Resistensi Insulin. Other thesis, Universitas Bhakti Kencana.
Cover.pdf - Published Version
Download (65kB)
Halaman Pengesahan.pdf - Published Version
Download (168kB)
Pernyataan.pdf - Published Version
Download (82kB)
Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (97kB)
Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (160kB)
Abstrak.pdf - Published Version
Download (32kB)
Bab 1.pdf - Published Version
Download (113kB)
Bab 2.pdf - Published Version
Download (685kB)
Bab 3.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (143kB)
Bab 4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (189kB)
Bab 5.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (378kB)
Bab 6.pdf - Published Version
Download (28kB)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (161kB)
Lampiran.pdf - Published Version
Download (1MB)
Abstract
Diabetes melitus merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya gangguan metabolik yang umumnya terjadi karena meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Negara Indonesia
menempati urutan ke-7 dengan jumlah 10,7 juta dimana kematian yang disebabkan karena diabetes mencapai 747.000 penduduk di tahun 2021. Salah satu tanaman yang diduga memiliki aktivitas antidiabetes adalah tanaman bandotan (Ageratum conyzoides) dan sambung nyawa (Gynura procumbens). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antidiabetes dari ekstrak etanol herba bandotan (Ageratum conyzoides) dan sambung nyawa (Gynura procumbens) pada model tikus yang resistensi insulin. Rancangan yang digunakan adalah pre and post-test control grup design menggunakan 30 tikus yang terbagi atas 5 kelompok perlakuan antara lain kontrol normal (CMC 0,5%), kelompok kontrol positif (Emulsi lemak dan fruktosa), kelompok metformin, kelompok uji dosis 1 (bandotan : sambung nyawa (125 mg/kgBB : 125 mg/kgBB), kelompok uji dosis 2 (bandotan : sambung nyawa (250 mg/kgBB : 250 mg/kgBB). Tikus dibuat dalam kondisi resistensi insulin dengan diberikan emulsi tinggi lemak dan fruktosa selama 42 hari kemudian dilanjutkan dengan pemberian pengobatan selama 14 hari. Kadar glukosa darah diukur dengan metode point of care testing (POCT) menggunakan
glukometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bandotan dan sambung nyawa memiliki aktivitas sebagai antidiabetes dengan kombinasi dosis (bandotan : sambung nyawa (125 mg/kgBB : 125 mg/kgBB) sebagai dosis efektif yang berpotensi sebagai antidiabetes.
Kata Kunci : Diabetes melitus, Resistensi insulin, Kadar glukosa darah, Bandotan, Sambung nyawa iii
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | B Farmasi > BE Farmakologi dan Farmasi Klinik |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Farmasi > S1 Farmasi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 27 Oct 2025 02:41 |
| Last Modified: | 27 Oct 2025 02:41 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/1480 |
