Pengaruh Terapi Okupasi Program Bina Diri Terhadap Kemandirian Anak Tunagrahita di SLB BC Multahada Rancaekek Kabupaten Bandung

Tunagrahita memiliki keterbatasan untuk memenuhi aktifitas sehari-hari atau Activity Daily Living (ADL) seperti merawat diri, menentukan pilihan dan tidak mandiri, program yang bisa diberikan untuk meningkatkan kemandirian adalah Program Bina diri (Terapi Okupasi). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi okupasi program bina diri terhadap kemandirian anak tunagrahita di SLB BC Multahada Rancaekek, Kabupaten bandung. Jenis penelitian kuantitatif
dengan desain Quasi Eksperimen pre post test with control group. Populasi yaitu 28 anak tunagrahita di SLB BC Multahada Rancaekek dengan teknik sampling Purposive sebanyak 24 anak tunagrahita dengan kategori ringan dan sedang. Instrument yang digunakan yaitu lembar kemandirian (bartel indeks). Analisis yang digunakan yaitu Rerata dan Uji T berpasangan (Paired T-Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum intervensi rata-rata tingkat kemandirian anak Tunagrahita kelompok Intervensi adalah 24.58 dan sesudah intervensi meningkat menjadi 26.41. Sedangkan kelompok kontrol, sebelum diberikan intervensi 24.41 menjadi 24.50. hasil analisis menunjukan bahwa ada perbedaan rata-rata kemandirian responden antara sebelum dan sesudah intervensi dengan perbedaan rata-rata 91,73 dan p = 0,001 dimana terjadi peningkatan kemandirian pada kelompok intervensi setelah pemberian intervensi. Kesimpulan didapatkan bahawa terapi okupasi berpengaruh terhadap peningkatan kemandirian pada anak tunagrahita dan Diharapkan kepada pihak sekolah dapat menerapkan teknik-teknik
program bina diri seperti terapi okupasi bagi peserta didik.

Kata Kunci : Anak Tunagrahita, Bina diri, Kemandirian, Terapi Okupasi
Referensi : - 11 Buku (2013- 2019), 19 Jurnal (2012-2020)