Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Gejala Gastroesophageal Reflux Disease di Puskesmas Ciluluk Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merupakan salah satu penyakit kronis yang tidak bisa diabaikan. Penyakit tersebut mengganggu kinerja sistem pencernaan dalam tubuh ditandai dengan kembali naiknya asam lambung ke kerongkongan (NIDDK,
2020). Studi di Indonesia menyebutkan bahwa prevalensi data di Jawa Barat kasus GERD pada tahun 2018 mencapai 58.117 kasus. Permasalahan GERD di Puskesmas Ciluluk, didapatkan sejumlah 138 orang yang mengalami penyakit GERD. Tujuan dalam penelitian ini ialah melihat hubungan tingkatkecemasan Dengan Gejala gastroesophageal reflux disease di Puskesmas Ciluluk Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung. Metode dalam penelitian ini, peneliti memakai studi kuantitatif untuk merancang metode cross-sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilaksanakan memakai metode sensus atau total sampling, yaitu pengambilan sampel dimana setiap anggota
populasi dijadikan sampel. Jadi, sampel dalam peneliitan ini sebanyak 138 responden.Hasil analisis mendapatkan tingkat kecemasan pada pasien GERD didapatkan sebagian besarmemiliki tingkat kecemasan parah (51,4%) dan gejala GERD hampir
seluruhnya memiliki GERD berat (81,4%). Hasil analisis dengan menggunakan chi square sebesar 0,000 < 0,05, yang artinya terdapat hubungan mengenai tingkat kecemasan Dengan Gejala gastroesophageal reflux disease di Puskesmas Ciluluk
Kecamatan Cikancung Kabupaten Bandung.Kesimpulan bahwa terdapat hubungan mengenai tingkat kecemasan Dengan Gejala GERD. Saran diharapkan Puskesmas Ciluluk dapat lebih memperhatikan penyakit GERD, dengan memberikan penyuluhan kembali mengenai permasalahan yang terjadi di wilayah Puskesmas Ciluluk pada pencegahan GERD

Kata Kunci : Gejala GERD, GERD dan Tingkat Kecemasan
Sumber : 5 Buku, 23 Jurnal