Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Hipertensi di RW 02 Desa Sibanteng Wilayah Kerja Puskesmas Leuwisadeng

Latar Belakang: Hipertensi atau darah tinggi merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah diatas normal, dengan nilai sistolik >140 mmHg dan diastolik <90 mmHg. Hipertensi sering disebut sebagai “the silent killer” atau “pembunuh diam-diam” karena gejalanya sering tanpa keluhan. Penatalaksanaan ada dua cara yaitu dengan farmakologi dan non farmakologi, pengobatan hipertensi dipengaruhi oleh kepatuhan penderita dalam minum obat
darah tinggi. Tujuan Penelitian: Mengetahui Tingkat Kepatuhan Minum obat Pada Pasien Hipertensi di RW 02 Desa Sibanteng wilayah kerja Puskesmas Leuwisadeng. Metode Penelitian: menggunakan deskriptif kuantitatif, teknik
sampling total sampling sebanyak 45 responden. Alat ukur menggunakan Kuisioner Kepatuhan Minum obat MMAS-8, hasil analisis menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian: menunjukan hasil Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Hipertensi di RW 02 Desa Sibanteng Wilayah Kerja Puskesmas
Leuwisadeng. Sebagian besar Rendah kepatuhan yaitu sebanyak 25 orang pasien rendah kepatuhan (55, 6%). Kesimpulan: Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Hipertensi di RW 02 Desa Sibanteng wilayah kerja Puskesmas Leuwisadeng didapatkan hasil sebagian besar responden memiliki rendah
kepatuhan daalam minum obat. Saran:Dapat lebih meningkatkan lagi penderita hipertensi dalam minum obat dan menerapkan gaya hidup sehat dengan cara memberikan penyuluhan tentang penyakit hipertensi dan penangannya, dan bekerjasama dengan keluarga pasien untuk dijadikan sebagai pengawas minum
obat.

Kata kunci: Hipertensi, Kepatuhan Minum Obat, MMAS-8