Potensi Interaksi Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Salah Satu RSUD Kabupaten Subang

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi kronis, sering disebut dengan “silent killer” karena tidak menunjukan gejala yang jelas. Penderita hipertensi beresiko adanya interaksi obat karena obat yang dikonsumsi bisa diberikan secara tunggal, 2
kombinasi ataupun 3 kombinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan obat antihipertensi dan interaksi obat yang terjadi pada pasien rawat jalan di RSUD Kabupaten Subang dengan menggunakan data resep pasien tahun
2023 secara retrospektif. Pasien tidak diteliti secara langsung karena termasuk penelitian non-eksperimental. Hasil penelitian didapatkan kombinasi obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah kombinasi 2 obat yaitu 65
pasien (51,5%). Sedangkan hasil interaksi berdasarkan tingkat keparahan dikategorikan sebagai minor (43 kasus, 18,6%), diikuti moderat (110 kasus, 47,8%) dan mayor (20 kasus, 8,6%) berdasarkan mekanisme interaksi lebih banyak terjadi pada interaksi farmadinamik.

Kata kunci : hipertensi, interaksi obat.