Asuhan Keperawatan pada Pasien Stroke Infark dengan Gangguan Mobilitas Fisik diruang Alamanda Neuro di RSUD Majalaya

Latar Belakang:World Stroke Organization pada tahun 2022, terdapat 12,224,551 kasus stroke baru yang dilaporkan setiap tahunnya, dan saat ini terdapat 101,474,558 orang yang selamat dari stroke. Sederhananya, sekitar satu dari setiap enam orang di seluruh dunia pernah mengalami stroke pada
suatu saat dalam hidup mereka. Dalam penelitian. Prevalensi stroke iskemik atau non-vaskular -stroke hemoragik lebih besar dibandingkan dengan stroke hemoragik. Di negara maju seperti Amerika Serikat, prevalensi stroke hemoragik berkisar antara 15% hingga 30%, sedangkan prevalensi stroke
iskemik berkisar antara 70% hingga 85%. Prevalensi stroke hemoragik di negara- negara miskin, khususnya di Asia, adalah sekitar 30%, sedangkan prevalensi stroke iskemik adalah 70%. Metode Peneliti ini membahas studi kasus pada pasien dengan stroke infark dengan gangguan mobilitas fisik
di RSUD Majalaya.Hasil Setelah dilakukan asuhan keperawatan, masalah keperawatan gangguan mobilitas fisik pada kasus 1 dan 2 dapat teratasi di hari ke 2. Masalah keperawatan ini dipengaruhi oleh kondisi dan status kesehatan klien sebelumnya. Diskusi Pemberian tindakan membantu latihan room
pasif mempunyai dampak positif yaitu mengatasi masalah utama tidak bisa menggerakan ekremitas. Tindakan latihan room pasif dapat dijadikan sebagai tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah gangguan mobilitas fisik pada pasien Stroke Infark.

Kata Kunci : Asuhan Keperawatan,Mobilitas Fisik,Stroke Infark