Hubungan Pola Asuh dengan Kesehatan Mental Remaja pada Korban Bullying di SMAN 1 Cimalak

Bullying merupakan aksi atau perilaku negatif yang bersifat agresif dan manipulative. Penomena bullying mengalami kenaikan yang sangat signifikan di sekolah, tercatat dari tahun 2011-2019 laporan kasus kekerasan sebanyak 37.381 jiwa. Dampak yang diakibatkan remaja yang menjadi korban bullying berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, baik
secara fisik maupun mental serta tumbuh kembang. Pola asuh orang tua memberikan peranan penting dalam pembentukan mental emosional remaja. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif koleratif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi yang diambil adalah seluruh siswa korban bullying di SMAN 1 Cimalaka sebanyak 60 siswa. Jumlah sampel sebanyak 55 responden, Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Total Sampel dan analisis data menggunakan Uji korelasi Rank Spearman.Kesehatan mental diukur dengan kuesioner Self Reporting Questionnaire (SRQ) dan pola asuh orang tua menggunakan kueisoner Parental Authority
Questionnaire (PAQ). Pola asuh orang tua dalam kategori demokratis sebanyak 20 orang. Kesehatan mental pada remaja dalam kategori terganggu sebanyak 36 orang. Berdasarkan hasil uji Spearman's rho nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pola asuh orang tua dengan kesehatan mental remaja pada korban bullying. Hasil penelitian ini diharapkan agar insititusi pendidikan lebih meningkatkan kegiatan pembinaan dan mengadakan kegiatan bimbingan konseling yang rutin agar siswa terkontrol dan terhindar dari perilaku bullying.

Kata kunci : Pola asuh orang tua, kesehatan mental remaja, korban bullying
Sumber : 9 buku (2012-2021), 29 Jurnal (2011-2022), 8 Ebook (2012 – 2017)