Hubungan Tingkat Pengetahuan Covid 19 Terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Hemodialisis di Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A Habibie Bandung

Pasien ginjal kronik yang menjalani hemodialisis akan mengalami kecemasan yang disebabkan oleh berbagai stressor, diantaranya pengalaman nyeri pada daerah penusukan saat hemodialisis, serta ketakutan terhadap kematian. Kecemasan dapat dipicu oleh salah satu faktor yaitu pengetahuan. Pengetahuan dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti keluarga, media masa dan dari tenaga kesehatan melalui pendidikan kesehatan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui terdapatnya hubungan antara tingkat pengetahuan COVID-19 terhadap tingkat kecemasan pasien hemodialisis.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif korelatif dengan pendekatan Cross-sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 75 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sample random sampling. Penelitian dilakukan di RSKG Ny. R.A Habibie Bandung. Instrumen penelitian yang digunakan kuisioner pengetahuan Covid-19 dan untuk mengukur kecemasan menggunakan Coronavirus Anxiety Scale (CAS). Uji statistic menggunakan spearman rank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan Covid-19 dalam kategori baik (73,3%) dan tingkat kecemasan dalam kategori tidak cemas (81,3%). Hasil analisis data diperoleh p-value yaitu sebesar p0,000 (<0,05) secara statistic menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahun dengan tingkat kecemasan pada pasien hemodialisis di RSKG Ny. R.A Habibie Bandung. Semakin tinggi pengetahuan pasien maka semakin kecil tingkat kecemasan yang di alami pasien, sebaliknya jika semakin rendah tingkat pengetahuan pasien maka akan mengakibatkan tingginya kecemasan pasien tersebut.

Kata Kunci : Covid – 19, Hemodialisis, Tingkat Kecemasan, Tingkat Pengetahuan
Refrensi : 4 buku, 10 jurnal (2005-2021)