Hubungan Kecerdasan Emosional dengan Tingkat Stres Kerja Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jampangkulon

Riskesdas (2018) menunjukan penduduk Indonesia pada penduduk umur >15 tahun yang mengalami gangguan mental emosional atau stres 37.728 orang (9,8%). Survei yang dilakukan oleh HSE menyatakan stres dan depresi terkait pekerjaan pada tahun 2017/2018 adalah 595.000 kasus dengan tingkat prevalensi
1.800 per 100.000 pekerja. Tujuan dari penelitian ini ntuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dengan tingkat stres kerja perawat diruang inap Rumah Sakit Jampangkulon.
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penelitian desktiprif korelasi. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perawat pelaksana yang berjumlah 42 orang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian
ini menggunakan total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univarian dan bivariat menggunakan spearman-rank.
Berdasarkan analisis univariat didapatkan hasil bahwa setengahnya dari responden memiliki kecerdasan emosional rendah (50,00%) hampir setengahnya dari responden mengalami stres kerja berat orang (47,60%). Hasil analisis bivariat
diperoleh nilai p-value 0,004<0,05 bahwa Ha diterima yang artinya terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan tingkat stres kerja perawat diruang rawat inap Rumah Sakit Jampangkulon. Berdasarkan hasil penelitian perludilakukannya upaya untuk meningkatkan kecerdasan emosional pada perawat
seperti dengan cara selalu meningkatkan motivasi dan melatih keterampilan komunikasi.

Kata Kunci : Kecerdasan Emosional, Perawat Ruang Rawat Inap
Stres Kerja
Daftar Pustaka : 24 Jurnal ( 2016-2022), 1 Buku (2013), 1 Website