Hubungan antara Motivasi dengan Kepatuhan Berobat Penderita Tuberkulosis Paru di Wilayah Puskesmas Cikaum Kabupaten Subang

Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri dari kelompok Mycobacterium tuberculosis. Penanggulangan penyakit TB secara nasional dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang diberikan kepada penderita secara gratis dan dijamin ketersediannya. Adapun waktu yang di gunakan untuk pengobatan TB dapat diberikan dalam dua tahap, yaitu tahap intensif 2 bulan pengobatan dan tahap lanjutan 4-6 bulan berikutnya. Hal tersebut sering mengakibatkan pasien kurang patuh dalam minum obat secara teratur.Sehingga
terdapat faktor-faktor yang dapat memengaruhi pelaksanaan berobat, diantaranya motivasi pasien. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan motivasi dengan kepatuhan berobat penderita tuberkulosis paru di wilayah
Puskesmas Cikaum. Metode dalam penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan dengan desain penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional, jumlah populasi sebanyak 71 sampel dengan menggunakan total sampling, instrumen yang digunakan menggunakan kuesioner dan analisis yang digunakan ialah analisis univariat dan bivariat, dalam analisis bivariat menggunakan analisis chi-square. Berdasarkan hasil analisis didapatkan sebagian besar responden memiliki motivasi yang cukup sebanyak 41 responden (57,7%) dan sebagian besar responden memiliki kepatuhan berobat yang patuh sebanyak 45 responden (63,4%). hasil analisis didapatkan p-value 0,000<0,05. Berdasarkan hasil analisis dengan p-value 0,000<0,05, didapatkan hubungan
motivasi dengan kepatuhan berobat penderita tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Cikaum. Berdasarkan hasilanalisis, diharapkan kepada perawat, menjadi role model bagi ruang lingkup masyarakat, khususnya dalam pelaksanaan pengobatan pada pasien TB.

Kata Kunci : Kepatuhan Berobat, Motivasi, Tuberkulosis
Sumber : 8 Buku (2013-2022), 21 Jurnal (2015-2022)