Asuhan Keperawatan pada Pasien Skizofrenia dengan Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi Pendengaran diruang Kenari RSJ Provinsi Jawa Barat

Latar Belakang : Skizofrenia merupakan salah satu penyakit yang diderita oleh sebagian orang di seluruh dunia, yaitu sebanyak 24 juta orang (WHO, 2022). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018), prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk Indonesia meningkat menjadi 1,8 per mil dan 1,7 per mil pada tahun 2018. Di wilayah jawa barat, prevalensi gangguan jiwa berat skizofrenia di wilayah jawa barat adalah 5 per mil, yang berarti 5 kasus dalam 1.000 mil
penduduk yang mengalami gangguan jiwa berat (psikotik atau skizofrenia). Diperkirakan lebih dari 90% penderita skizofrenia mengalami halusinasi dan 70% penderita halusinasi menderita halusinasi pendengaran. Berdasarkan data rekam medik (2023), skizofrenia menduduki urutan
pertama di ruang kenari RSJ Provinsi Jawa Barat. Halusinasi Pendengaran juga menduduki urutan pertama di ruang kenari RSJ Provinsi Jawa Barat dengan angka kejadian 3.646 kasus di tahun 2023. Metode : Metode penelitian ini menggunakan studi kasus, yaitu : studi untuk mengeksplorasi suatu masalah atau fenomena dengan bahasa yang terperinci. Studi kasus ini
dilakukan pada 2 orang pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran. Hasil : setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan memberikan intervensi keperawatan strategi pelaksanaan 1 yaitu menghardik, masalah keperawatan gangguan
sensori persepsi : halusinasi pendengaran pada pasien 1 tidak teratasi karena keterbatasan waktu, sedangkan pada pasien 2 dapat teratasi. Diskusi : kesimpulan pada studi kasus ini bahwa terapi menghardik dapat efektif dilakukan untuk mengurangi tanda dan gejala pada pasien dengan
masalah gangguan sensori persepsi : halusinasi pendengaran.

Kata Kunci : Skizofrenia, Halusinasi Pendengaran, Menghardik.