Penetapan Kadar Asam Salisilat dalam Sediaan Serum Antijerawat Menggunakan Metode Kolorimetri

Asam salisilat sering digunakan sebagai bahan aktif dalam produk kosmetik, terutama serum. Asam salisilat dapat berfungsi sebagai pengobatan yang efektif bila digunakan
dalam dosis yang tepat. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No 23 Tahun 2019, konsentrasi maksimum asam salisilat yang diperbolehkan sebagai sediaan kosmetik tidak lebih dari 2%. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui kadar asam salisilat dalam sediaan serum yang beredar di pasaran apakah sediaan tersebut
memenuhi persyaratan. Metode analisis menggunakan
spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan regresi linier asam salisilat y = 0,011x + 0,0433 dengan R² = 0,9986; dengan nilai BD dan BK, 2,354001341 μg/mL dan 7,846671137 μg/mL. Validasi metode analisis dengan sampel simulasi termasuk akurasi menunjukkan persentase pemulihan untuk konsentrasi sampel simulasi 80%; 100%; dan 120% masing-masing adalah 98,6%; 99,7%; dan 85,2%; Presisi menunjukkan hasil pengukuran memperoleh nilai %RSD sebesar
1,04%. Hasil penentuan kadar asam salisilat pada sediaan serum pada ketiga sampel mengandung asam salisilat dengan kadar memenuhi persyaratan BPOM yang tidak melebihi 2%.

Kata kunci: Serum; Asam Salisilat; Validasi Metode; Spektrofotometri Visible