Asuhan Keperawatan pada Klien Post Operasi Orif atas Indikasi Fraktur Tibia dengan Gangguan Nyeri Akut diruang Marjan atas RSU dr. Slamet Garut

Latar Belakang : Fraktur terjadi ketika tulang menjadi subjek tekanan yang lebih besar dari yang diserapnya. Nyeri pasca operasi merupakan hal yang fisiologis, namun hal
ini sering dikeluhkan oleh pasien setelah menjalani proses pembedahan. Sensasi nyeri akan terasa sebelum klien mengalami kesadaran penuh dan meningkat seiring dengan
berkurangnya anastesi dalam tubuh. Adapun bentuk nyeri yang dialami oleh pasien pasca operasi adalah nyeri akut yang terjadi akibat luka operasi atau insisi. Masalah yang sering muncul pada pasien fraktur yaitu nyeri, pembengkakan, perubahan warna local pada kulit. Metode : yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. Studi kasus ini masalah asuhan keperawatan pada pasien post operasi orif atas indikasi fraktur tibia dengan gangguan nyeri akut di ruang Marjan RSU Dr. Slamet Garut. Laporan kasus ini dibuat sebagai hasil asuhan keperawatan anatara 2 pasien dengan diagnosa yang sama yaitu post operasi orif ekstermitas bawah fraktur tibia. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik, serta studi dokumentasi. Hasil : didapatkan dengan pendekatan studi kasus pada Tn.T dan Ny. R tidak ditemukan gejala infeksi
berupa perubahan kulit pada area luka dan tidak mengeluarkan bau. Masalah keperawatan yang ditegakan adalah nyeri akut. Tindakan yang dilakukan adalah terapi farmakologi dengan menggunakan analgesic dan terapi non farmamologi menggunakan terapi relaksasi nafas dalam dan aroma therapy. Diskusi : pasien dengan masalah keperawatan nyeri akut tidak memiliki respon yang sama pada setiappasien fraktur hal ini dipengaruhi oleh kondisi pasien, usia dan jenis kelamin dapat mempengaruh intensitas terhadap nyeri. Sehingga perawat harus melakukan asuhan keperawatan untuk mengenal masaalah keperawatan pda pasien nyeri akut.

Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Fraktur Tibia, Nyeri akut.