Asuhan Keperawatan pada Pasien Skizofrenia dengan Gangguan Sensori Persepsi: Halusinasi diruang Merpati RSJ Provinsi Jawa Barat

Latar Belakang: World Health Organization (WHO, 2019) mengatakan prevalensi gangguan jiwa di seluruh dunia terdapat 20 juta orang yang mengalami skizofrenia. Berdasarkan National Institute of Mental Healtg (NIMH), skizofrenia salah satu dari 15 penyebab besar kecatatan di dunia, orang dengan skizofrenia memiliki kecenderungan halusinasi dan dapat meningkatkan resiko bunih diri
(NIMH ,2019). Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) melaporkan bahwa di Indonesia orang yang terkena skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang penduduk. Jawa Barat memiliki tingkat prevalensi gangguan jiwa berat atau skizofrenia (psikotik) 5 per mil, yang artinya ada 5 kasus dalam 1.000 mil penduduk yang mengalami gangguan jiwa berat (psikotik atau skizofrenia) (Riskesdas, 2018). Menururt perawat ruangan merpati RSJ Provinsi Jawa Barat kasus dengan
skizofrenia halusinasi merupakan kasus terbanyak nomor 1 di ruangan. Metode: studi kasus yaitu untuk mengeksplorasi suatu masalah atau fenomena dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan
berbagai sumber informasi. Studi Kasus ini dilakukan pada dua orang pasien skizofrenia dengan masalah keperawatan gangguan senori persepsi : halusinasi pendengaran. Hasil: setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan memberikan
intervensi keperawatan bercakap-cakap dengan orang lain, masalah keperawatan gangguan senori persepsi : halusinasi pendengaran pada klien 1 dan klien 2 dapat teratasi pada hari ke 3. Dikusi: pasien dengan masalah keperawatan gangguan senori persepsi : halusinasi pendengaran selalu memiliki respon yang berbeda pada setiap pasien hal ini di pengaruhi oleh kondisi atau status kesehatan klien sebelumnya. Sehingga perawat harus melakukkan asuhan yang komprehensif untuk menangani masalah keperawatan pada setiap pasien.

Kata Kunci: Asuhan keperawatan, Bercakap-cakap, Gangguan Jiwa, Halusinasi,
Skizofrenia