Pengkajian Peresepan Antihiperlipidemia di Puskesmas Kujangsari

Hiperlipidemia merupakan kondisi meningkatnya kadar kolesterol darah yang sering kali tidak menimbulkan gejala, namun dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke hingga berujung kematian, sehingga ketepatan dan kelengkapan peresepan obat menjadi aspek penting dalam pelayanan kefarmasian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan resep antihiperlipidemia di Puskesmas Kujangsari Kota Bandung pada periode November 2021–Januari 2022. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan sumber data berupa resep pasien yang diambil secara retrospektif sebanyak 60 lembar resep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelengkapan resep secara administratif yang memenuhi persyaratan hanya sebesar 21,7%, sedangkan 78,3% resep tidak lengkap, dengan ketidaklengkapan meliputi berat badan pasien sebesar 85%, nama dokter 38,3%, nomor SIP dokter 38,3%, tanggal penulisan resep 11,7%, paraf dokter 10%, jenis kelamin pasien 8,3%, dan umur pasien 3,3%. Pada aspek farmasetik, ketidaklengkapan ditemukan pada penulisan bentuk sediaan sebesar 66,7% dan kekuatan sediaan sebesar 26,7%. Berdasarkan prevalensi penggunaan obat antihiperlipidemia, diketahui bahwa 85% pengguna berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia terbanyak 45–60 tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa kelengkapan resep antihiperlipidemia di Puskesmas Kujangsari masih belum memenuhi standar yang ditetapkan, sehingga diperlukan peningkatan kepatuhan terhadap ketentuan peresepan guna mencegah terjadinya medication error.

Kata kunci: Antihiperlipidemia. Kelengkapan administratif dan farmasetik. Resep. Puskesmas.