Indrasari, Meilina (2022) Evaluasi Penyimpanan Obat High Alert Medication di Depo Farmasi Rawat Inap BLUD Rumah Sakit Umum Kota Banjar. Diploma thesis, Universitas Bhakti Kencana.
cover.pdf - Published Version
Download (10kB)
pengesahan.pdf - Published Version
Download (11kB)
pernyataan.pdf - Published Version
Download (13kB)
pengantar.pdf - Published Version
Download (79kB)
isi.pdf - Published Version
Download (225kB)
abstrak.pdf - Published Version
Download (12kB)
bab_1.pdf - Published Version
Download (36kB)
bab_2.pdf - Published Version
Download (211kB)
bab_3.pdf - Published Version
Download (34kB)
bab_4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (122kB)
bab_5.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (6kB)
bab_6_pustaka_lampiran.pdf - Published Version
Download (577kB)
Abstract
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat, serta memiliki kewajiban dalam menjamin keselamatan pasien melalui pelayanan kefarmasian. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pengelolaan obat yang perlu diwaspadai atau high alert medication. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016, high alert medication adalah obat yang berisiko tinggi menyebabkan kesalahan serius (sentinel event) serta reaksi obat yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase hasil evaluasi penyimpanan high alert medication di Depo Farmasi Rawat Inap BLUD Rumah Sakit Umum Kota Banjar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei melalui observasi dan wawancara mendalam kepada penanggung jawab pelayanan farmasi. Evaluasi dilakukan menggunakan daftar checklist yang mengacu pada Standar Akreditasi KARS versi 2012 yang diturunkan dari Standar Keselamatan Pasien Rumah Sakit (SKP) III. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kesesuaian penyimpanan high alert medication mengalami peningkatan dari 57,14% pada tahap pra-intervensi menjadi 85,71% pada tahap pasca-intervensi, dengan peningkatan sebesar 28,57%. Peningkatan ini merupakan hasil dari intervensi farmasi dalam perbaikan sistem pengelolaan dan penyimpanan obat high alert medication sesuai dengan standar akreditasi KARS versi 2012. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa upaya perbaikan yang dilakukan oleh instalasi farmasi mampu meningkatkan kesesuaian penyimpanan high alert medication dan berkontribusi dalam meningkatkan keselamatan pasien.
Kata kunci: obat high alert, depo farmasi rawat inap.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | B Farmasi > BE Farmakologi dan Farmasi Klinik |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Farmasi > D3 Farmasi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 30 Dec 2025 04:23 |
| Last Modified: | 30 Dec 2025 04:23 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/3001 |
