Halawa, Mariani (2022) Kelengkapan Resep Secara Administratif dan Farmasetik Obat Golongan Antihistamin di Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung. Diploma thesis, Universitas Bhakti Kencana.
cover.pdf - Published Version
Download (13kB)
pengesahan.pdf - Published Version
Download (89kB)
pernyataan.pdf
Download (93kB)
pengantar.pdf - Published Version
Download (76kB)
isi.pdf - Published Version
Download (15kB)
abstrak.pdf - Published Version
Download (11kB)
bab_1.pdf - Published Version
Download (72kB)
bab_2.pdf - Published Version
Download (40kB)
bab_3.pdf - Published Version
Download (5kB)
bab_4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (10kB)
bab_5.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (50kB)
bab_6.pdf - Published Version
Download (6kB)
pustaka.pdf - Published Version
Download (7kB)
lampiran.pdf - Published Version
Download (92kB)
Abstract
Antihistamin merupakan obat yang bekerja dengan menghambat efek histamin melalui pemblokiran reseptor histamin dan sering digunakan dalam terapi alergi. Efek samping khas dari antihistamin adalah sedasi, dengan tingkat yang bervariasi tergantung jenis obat yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan resep secara administratif dan farmasetik pada obat golongan antihistamin di salah satu rumah sakit swasta di Kota Bandung pada periode November–Desember 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data secara retrospektif dari 105 lembar resep pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelengkapan resep secara administratif yang memenuhi persyaratan sebesar 59,28%, sedangkan 40,71% resep dinyatakan tidak lengkap. Ketidaklengkapan administratif meliputi umur pasien sebesar 37,14%, jenis kelamin 20%, alamat pasien 24,76%, berat badan dan tinggi badan pasien masing-masing sebesar 100%, ruangan atau unit asal resep 2,85%, nama dokter 3,80%, nomor izin praktik dokter 99,04%, alamat dokter 100%, dan paraf dokter 0,95%. Pada aspek farmasetik, resep yang dinyatakan lengkap sebesar 78,63%, sedangkan ketidaklengkapan sebesar 7,07% dengan kekurangan pada penulisan bentuk sediaan sebesar 15,23% dan kekuatan sediaan sebesar 34,28%. Berdasarkan karakteristik pasien, penggunaan obat antihistamin lebih banyak pada pasien perempuan sebesar 66,70%, dengan kelompok usia terbanyak di atas 46 tahun sebesar 45,71% dari resep yang mencantumkan usia. Jenis antihistamin yang paling banyak diresepkan adalah cetirizine. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelengkapan resep obat antihistamin di rumah sakit yang diteliti masih belum sepenuhnya memenuhi persyaratan administratif dan farmasetik, sehingga diperlukan peningkatan kepatuhan terhadap standar penulisan resep untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Kata kunci: kelengkapan administratif dan farmasetik, resep, rumah sakit, antihistamin.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | B Farmasi > BE Farmakologi dan Farmasi Klinik |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Farmasi > D3 Farmasi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 30 Dec 2025 03:32 |
| Last Modified: | 30 Dec 2025 03:32 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2992 |
