Yustika, Eva (2022) Profil Peresepan Obat Antihipertensi di Apotek Fita Farma Sumedang Periode September–November 2021. Diploma thesis, Universitas Bhakti Kencana.
cover.pdf - Published Version
Download (97kB)
pengesahan.pdf - Published Version
Download (134kB)
pernyataan.pdf - Published Version
Download (8kB)
pengantar.pdf - Published Version
Download (72kB)
isi.pdf - Published Version
Download (36kB)
abstrak.pdf - Published Version
Download (58kB)
bab_1.pdf - Published Version
Download (74kB)
bab_2.pdf - Published Version
Download (95kB)
bab_3.pdf - Published Version
Download (5kB)
bab_4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (74kB)
bab_5.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (86kB)
bab_6.pdf - Published Version
Download (26kB)
pustaka.pdf - Published Version
Download (9kB)
Abstract
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular dengan prevalensi yang terus meningkat setiap tahunnya. Hipertensi didefinisikan sebagai kondisi tekanan darah sistolik dan diastolik ≥140/90 mmHg. Tingginya prevalensi hipertensi di masyarakat menjadi salah satu alasan dilakukannya penelitian ini, mengingat pengobatan hipertensi banyak dilakukan di masyarakat, termasuk melalui pengobatan sendiri atau swamedikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil peresepan obat antihipertensi di Apotek Fita Farma Sumedang periode September–November 2021. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan analisis data secara kuantitatif terhadap resep obat antihipertensi. Sampel penelitian sebanyak 404 lembar resep yang diperoleh dari Apotek Fita Farma Sumedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah resep obat antihipertensi terbanyak terdapat pada bulan Oktober sebesar 39,8%, sedangkan jumlah terendah pada bulan September sebesar 27,7%. Jenis obat antihipertensi yang paling sering diresepkan adalah amlodipine 5 mg. Pasien hipertensi terbanyak berjenis kelamin perempuan sebanyak 238 orang. Berdasarkan golongan obat, terapi tunggal yang paling banyak digunakan adalah golongan antagonis kalsium (amlodipine 5 mg), sedangkan terapi kombinasi terbanyak adalah kombinasi antagonis kalsium dan angiotensin receptor blocker (ARB), yaitu amlodipine dan valsartan 5/80 mg. Kekuatan obat antihipertensi yang paling banyak diresepkan adalah amlodipine 5 mg dengan persentase 26,7%. Ketepatan dosis obat antihipertensi meliputi lisinopril sebesar 4,9%, amlodipine 5 mg sebesar 25,4%, amlodipine 10 mg sebesar 14,3%, telmisartan 40 mg sebesar 9,9%, telmisartan 80 mg sebesar 4,9%, bisoprolol 2,5 mg sebesar 14,3%, kombinasi amlodipine + valsartan 5/80 mg sebesar 12,8%, dan vardipin 5/80 mg sebesar 9,4%. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran pola peresepan obat antihipertensi serta bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pengobatan hipertensi di masyarakat.
Kata kunci: hipertensi, resep, pengobatan.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | B Farmasi > BB Teknologi Farmasetika Teknologi Farmasi B Farmasi > BC Farmasi Umum Apoteker |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Farmasi > D3 Farmasi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 29 Dec 2025 02:26 |
| Last Modified: | 29 Dec 2025 02:26 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2960 |
