Kusdinar, Erika Anggiawati (2022) Pola Peresepan Obat Glaukoma di Salah Satu Rumah Sakit Mata Swasta di Kota Bandung. Diploma thesis, Universitas Bhakti Kencana.
cover.pdf - Published Version
Download (105kB)
pengesahan.pdf - Published Version
Download (114kB)
pernyataan.pdf - Published Version
Download (157kB)
pengantar.pdf - Published Version
Download (140kB)
isi.pdf - Published Version
Download (232kB)
abstrak.pdf - Published Version
Download (208kB)
bab_1.pdf - Published Version
Download (148kB)
bab_2.pdf - Published Version
Download (241kB)
bab_3.pdf - Published Version
Download (102kB)
bab_4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (155kB)
bab_5.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (460kB)
bab_6.pdf - Published Version
Download (100kB)
pustaka.pdf - Published Version
Download (165kB)
Abstract
Glaukoma merupakan salah satu penyakit mata dengan prevalensi tertinggi setelah katarak. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan tekanan intraokular akibat adanya gangguan aliran cairan mata. Glaukoma tidak dapat dicegah, namun deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat mencegah kerusakan penglihatan yang lebih berat. Oleh karena itu, pemilihan obat pada pasien glaukoma harus disesuaikan dengan jenis dan penyebab glaukoma untuk menghindari efek samping serta potensi interaksi obat yang tidak diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan obat glaukoma di salah satu rumah sakit mata swasta di Kota Bandung, meliputi diagnosis, karakteristik pasien, serta jenis dan golongan obat yang digunakan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan analisis kuantitatif melalui pendekatan retrospektif terhadap data resep dan rekam medis pasien yang menerima terapi obat glaukoma pada periode Januari–Maret 2022. Hasil penelitian terhadap 69 lembar resep menunjukkan bahwa golongan obat yang paling banyak digunakan adalah beta bloker, yaitu timolol sebesar 34,77%. Pasien glaukoma paling banyak berjenis kelamin laki-laki (57,9%) dengan kelompok usia terbanyak adalah lanjut usia di atas 65 tahun (39,1%). Diagnosis glaukoma yang paling sering ditemukan adalah glaukoma sudut terbuka sebesar 59,4%. Berdasarkan rute pemberian, obat glaukoma paling banyak diresepkan dalam bentuk sediaan tetes mata atau topikal sebesar 85,5%.
Kata kunci: glaukoma, pola peresepan, obat glaukoma.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | B Farmasi > BC Farmasi Umum Apoteker B Farmasi > BF Analisis Farmasi Kimia Medisinal |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Farmasi > D3 Farmasi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 29 Dec 2025 02:02 |
| Last Modified: | 29 Dec 2025 02:02 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2956 |
