Studi prevalensi penggunaan obat antihipertensi pada resep di Apotek Kimia Farma Tasikmalaya periode Januari–Februari 2022

Hipertensi dikenal sebagai silent killer karena sering berkembang tanpa gejala namun berpotensi menyebabkan kematian mendadak, dengan prevalensi di Indonesia yang terus meningkat hingga mencapai 34,1%. Skrining resep merupakan tahapan penting dalam pelayanan kefarmasian untuk mencegah terjadinya kesalahan pengobatan (medication error). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penggunaan obat antihipertensi serta tingkat kelengkapan peresepan obat BPJS yang dilayani di Apotek Kimia Farma Tasikmalaya periode Januari–Februari 2022 berdasarkan aspek administratif dan farmasetik. Penelitian dilakukan secara observasional dengan pendekatan deskriptif retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelengkapan resep secara administratif sebesar 18% dan secara farmasetik sebesar 55%. Berdasarkan karakteristik pasien, prevalensi hipertensi lebih banyak ditemukan pada perempuan dengan 28 resep (53%). Obat antihipertensi yang paling sering diresepkan adalah bisoprolol dari golongan beta-bloker sebanyak 72 resep (31,4%). Secara keseluruhan, kelengkapan resep di Apotek Kimia Farma Tasikmalaya masih tergolong rendah, dengan 18% resep dinyatakan lengkap dan 82% tidak lengkap.

Kata kunci: apotek, skrining resep, hipertensi.