Review Jurnal Penggunaan Obat Antidiare pada Pasien Anak

Diare merupakan kondisi buang air besar dalam bentuk cair dengan frekuensi lebih dari tiga kali sehari dan biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. Kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang berujung pada dehidrasi. Diare masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada balita di seluruh dunia, dan di Indonesia menempati urutan kedua penyebab kematian balita setelah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dengan sekitar 100.000 balita meninggal setiap tahunnya akibat diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efektivitas berbagai obat yang digunakan dalam pengobatan diare pada pasien anak. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur terhadap jurnal nasional dan internasional yang telah dipublikasikan. Hasil kajian menunjukkan bahwa penggunaan probiotik ragi (Saccharomyces boulardii) dapat mengurangi durasi diare. Penambahan zinc pada pasien anak terbukti dapat menurunkan durasi diare, lama rawat inap, serta angka kematian akibat diare. Penggunaan oralit dalam penanganan diare berperan dalam menurunkan angka kematian dan morbiditas, meskipun tidak secara signifikan menurunkan durasi dan intensitas diare. Sementara itu, terapi antibiotik pada pasien anak dengan diare hanya diberikan apabila memenuhi prinsip penggunaan obat yang rasional, yaitu tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis.
Kata kunci: diare; probiotik; zinc; oralit.