Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Pabrik Tahu di Kecamatan Jatinagor Tahun 2024

Indonesia mengalami sekitar 99.000 kecelakaan kerja, dengan 70% di antaranya mengakibatkan kematian atau cacat permanen. Kecelakaan fatal sering terjadi di sektor-sektor seperti pertanian, konstruksi, transportasi, perikanan, kehutanan, dan pergudangan, yang menyumbang 60% dari total kematian akibat kecelakaan kerja.Kelelahan kerja juga berkontribusi besar terhadap insiden kecelakaan di Indonesia.
Pada tahun 2021, terdapat 234.370 kasus kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kelelahan, dengan 6.552 di antaranya berakhir fatal, mengalami kenaikan sebesar 5,7% dibandingkan tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja pada pekerja pabrik tahu di Kecamatan Jatinangor pada tahun 2024. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan populasi sebanyak 101 pekerja dan teknik pengambilan
sampel stratified random sampling. Alat ukur yang digunakan meliputi kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara usia (P Value 0,000), jenis kelamin (P Value 0,005), masa kerja (P Value 0,001), beban kerja fisik (P Value 0,049), kebisingan (P Value 0,025), iklim kerja (P Value 0,029), kelembaban (P Value 0,043), dan pencahayaan (P Value 0,021) dengan
kelelahan kerja. Namun, tidak ditemukan hubungan antara status gizi (P Value 0,609) dengan kelelahan kerja. Oleh karena itu, perlunya penyesuaian target kerja
sesuai dengan kapasitas pekerja untuk mencegah kelelahan kerja dan mengurangi risiko kesehatan lainnya.

Kata Kunci: Usia, Jenis Kelamin, Masa Kerja, Beban Kerja Fisik, Kelelahan Kerja