Pengaruh Penggunaan Nesting terhadap Berat Badan pada BBLR di Ruang Alamanda II RSUD Majalaya Kabupaten Bandung

Kejadian BBLR yang meningkat setiap tahun di RSUD Majalaya Kabupaten Bandung dan berbagai upaya penanganan perlu dilakukan dikarenakan BBLR beresiko terjadi permasalahan pada sistem tubuh, akibat kondisi tubuh yang tidak stabil dan lebih berisiko mengalami kematian dibandingkan dengan bayi berat badan normal. Tindakan keperawatan yang mendukung masalah BBLR salah satunya adalah nesting.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan nesting terhadap berat badan pada BBLR di ruang Alamanda II RSUD Majalaya Kabupaten Bandung.
Desain penelitian berupa pre eksprimen karena dalam penelitian ini tidak melibatkan kelompok kontrol. Rancangan yang digunakan adalah one group pre test and post test. Populasi sebanyak 50 orang, sampel didapatkan sebanyak 34 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung terhadap responden berupa melihat berat badan responden sebelum dan setelah dilakukan nesting. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Paired Ttest.
Hasil penelitian didapatkan bahwa Berat badan pada BBLR sebelum penggunaan nesting di ruang Alamanda II RSUD Majalaya Kabupaten Bandung dengan mean sebesar 2086,91 dan setelah setelah penggunaan nesting didapatkan mean sebesar 2121,76. Hasil uji pengaruh didapatkan hasil bahwa ada pengaruh penggunaan nesting terhadap berat badan pada BBLR (p-value= 0,000).
Saran bagi rumah sakit bisa menjadikan nesting sebagai operasional prosedur dan perawat bisa memberikan nesting sebagai upaya meningkatkan berat badan pada BBLR.

Kata kunci : BBLR, Berat badan, Nesting.
Sumber : 25 Buku (tahun 2013-2018), 5 Jurnal (tahun 2016-2020)